PUPUK ORGANIK KOMPOS
Pengertian
Pupuk kompos merupakan pupuk yang berasal bahan organik yang telah melapuk (terdekomposisi) sempurna secara biologis, sebagai akibat dari interaksi antara mikroorganisme dekomposer yang bekerja di dalam bahan organik baik secara (aerob maupun an aerob). Pada kondisi yang terlindung dari cahaya matahari dan air hujan, pada suhu dan kelembaban tertentu yang teratur sehingga terbentuk suatu bahan matang (humus) yang siap digunakan sebagai pupuk.
Tujuannya adalah ; menciptakan ekosistem kebun yang seimbang seusai dengan konsep pertanian organic dan agroforestry, mengurangi biaya produksi dengan memanfaatkan bahan alami yang ada disekitar/lingkungan petani, menerapkan pertanian ramah lingkungan yang peduli pada kesehatan dan keselamatan kerja dan produk pertanian bebas dari pupuk kimia berlebihan
Manfaatnya adalah ; pemulihan kembali lahan yang semakin kritis akibat penggunaan zat kimia serta kondisi alam yg semakin ekstrim, mengembalikan/menambah unsur hara tanah yang kurang serta menyimpan cadangan hara untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, menciptakan agregat tanah yang gembur, meningkatkan prosentase ruang pori-pori tanah, Memacu kehidupan jasad renik tanah.
Bahan baku yang dibutuhkan
Untuk menentukan bahan baku kompos tergantung karakteristik daripada bahan baku karakteristik/criteria bahan baku yang paling cepat untuk memproduksi pupuk kompos adalah kategori tanaman/tumbuhan yang zat klorofilnya tinggi dan lunak. Beberapa contoh bahan baku yang di butuhkan antara lain:
1. Gamal/ambas
2. Daun ubi kayu
3. Daun kani
4. Semua rumput yang berwarna hijau dan lunak.
Alat-alat yang dibutuhkan
1. Pisau/parang
2. Drum plastik
3. Pipa
Proses pengomposan
1. Memperkecil ukuran bahan dengan cara mencacah bahan baku yang telah disiapkan.
2. Siapkan EM4 (efektif mikroorganisme) dengan campuran 1:10 (1 liter air:10 ml
3. EM4).
4. EM4 yang telah dicampur dengan air ditambahkan gula pasir dengan perbandingan 1:1 (1 liter air : 1 sendok makan gula pasir)
5. Menyiram hasil cacahan dengan melihat kondisi bahan agar EM4 tidak sampai menetes.
6. Tumpukan maksimal 1,5 meter.
7. Pengontrolan suhu dilakukan setiap hari dengan cara merubah tumpukan dengan kisaran suhu 40-50 oC.
8. Apabila suhu lebih tinggi dari ketentuan diatas maka buka cerobong bagian
9. atas agar udara/suhu turun hingga mencapai suhu normal yakni pada suhu
10. 40-50 oC.
11. Seteleh proses pengomposan berjalan selama 7 hari maka pupuk siap digunakan.
Dosis dan Aplikasi
1. Kebutuhan kompos per hektar
Kebutuhan kompos/hektar tidak mengikat baik dari jumlah maupun jenis kompos yang disiapkan karena pupuk kompos tidak memiliki dampak negatif, baik terhadap tanah maupun bagi tanaman serta lingkungan secara keseluruhan.
2. Cara aplikasi kompos
Aplikasi kompos baik dilakukan secara:
a. Lingkaran,
b. Larikan,
c. Hampar merata.
d. Waktu aplikasi
3. Waktu aplikasi tidak mengikat waktu tertentu. Sepanjang petani mampu memproduksi kompos dan ketersediaan bahan baku.
Comments
Post a Comment